Kejadian seorang bocah 6 tahun, asal Banjar Kanginan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng, Gede Surya Dharma Saputra, digigit anjing di bagian tangan kanannya, Rabu (16/9) lalu. berdasarkan hasil lab, setelah diadakan uji sample otak anjing menunjukan hasil positif rabies.
Hal tersebut menimbulkan keresahan dikalangan masyarakat desa menyali. Menindaklanjuti hal itu, Jaya Harta selaku perbekel desa menyali kemudian mengirimkan surat yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Buleleng agar segera mengadakan Vaksinasi dan Eleminasi sebagai langkah pencegahan dan penanganan penyebarluasan rabies di wilayahnya.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Buleleng sigap menanggapi dan langsung menurunkan tim ke lapangan Senin, (12/10/2015) pagi, dipimpin oleh Drh Widi selaku penanggung jawab lapangan di Kecamatan Sawan. Selain menyiapkan vaksin, Distanak Buleleng juga menggunakan peluru tulub yang dibuat dari jarum suntik untuk melaksanakan program eliminasi massal anjing liar.
"Kami diminta untuk melakukan eliminasi anjing liar, sebagai upaya menekan jumlah gigitan sehingga penularan virus rabies dapat dihentikan. Namun, untuk eliminasi ini, kami perlu dukungan semua pihak. target eliminasi kami sasar di lokasi vital banyak anjing liar yang terindikasi rabies" ungkapnya.
Dalam proses eleminasi, Distanak juga dibantu aparat desa adat serta linmas menyali. eleminisi yang dilakukan per banjar dalam satu desa. Hasilnya, 40 ekor anjing berhasil diberikan vaksinasi dan 68 ekor terpaksa di elimninasi untuk mencegah penyebaran penyakit rabies akibat gigitan anjing.
Perbekel Jayaharta menyebutkan, sempat khawatir sebab beberapa minggu terakhir di desa tetangga (Sawan) telah terjadi kasus gigitan anjing yang dinyatakan positif rabies dan menelan korban jiwa, anjing yang dielimninasi adalah jenis anjing liar" tambahnya.