Menurut penuturannya mayoritas penduduk desa menyali merupakan pengerajin bokor dan hiasan dari aluminium lainnya. Salah seorang warga yaitu Gede Ardana merupakan pengerajin bokor aluminium sejak tahun 1992. Tidak hanya itu beberapa penduduk lainnya juga sudah lama menggeluti hal tersebut sebagai mata pencarharian utama dari penduduk desa Menyali.
Jenis dan ukuran masing-masing bokor dan kerajinan aluminium ini berbeda dari yang paling kecil hingga yang terbesar, hal ini disesuaikan dengan orang yang memesan.
Motif dari masing-masing kerajinan juga berbeda, dengan itu semakin menambah keindahan kerajinan aluminium ini. Pembuatan motif dari kerajinan aluminium ini tidak dengan menggunakan cetakan namun dibuat dengan cara tradisional yaitu tangan sendiri. Bentuk motif yang dipahat pada aluminium ini teratur menggunakan alat alat seperti palu, paku dan alat-alat lainnya.
Pemasaran kerajinan aluminum ini tidak hanya di sekitar desa saja, namun sampai ke luar daerah. Di Bali, daerah yang menjadi konsumen dari produk kerajinan bokor ini adalah Denpasar, Ubud dan Sukawati. Tidak hanya di Bali dan Indonesia, kerajinan bokor ini bahkan sudah dipasarkan oleh salah satu pengerajin sukses hingga ke negara lain seperti, Eropa, Chili, dan Argentina.
Dari beberapa pengerajin bokor di Desa Menyali, ada salah satu pengerajin yang sudah memiliki variasi produk yang beragam. Produk-produk tersebut telah tertera dalam katalog, sehingga lengkap dengan harga masing-masing variasi produk.