(0362) 21746
camatsawan50@gmail.com
Kecamatan Sawan

Sejarah dan Tradisi Desa Lemukih

Admin sawan | 21 Juni 2022 | 809 kali

DESA LEMUKIH


Sejarah Desa

Desa Lemukih tergolong Desa Tua, namun Tahun berdirinya secara pasti sampai saat ini belum ada yang mengetahuinya ; Menurut penuturan dari orang tua yang disampaikan turun temurun dari mulut kemulut adalah sebagai berikut  Lokasi Desa Lemukih yang pertama beridiri di “TEMACAK KANGIN” (diwilayah Banjar Dinas Nangka, Desa Lemukih sekarang), disana sempat membangun Pura Desa, konon karena ternak warga diganggu oleh binatang aneh semacam binatang ampibi yang diberi nama Bejulit/Bejagul  menyerang ternak babi, ayam dimalam hari, maka warga mencoba memasang sekam sehingga binatang tersebut dapat ditangkap. Daging binatang dimaksud dibagi-bagi oleh warga untuk dijadikan lauk ; setiap warga yang memakan daging binatang itu satu demi satu meninggal dunia dalam waktu tidak begitu lama. Hal itu menyebabkan warga segera pindah tempat ke “TEMACAK KAUH” (diwilayah Banjar Dinas Buah Banjah, Desa Lemukih sekarang); Belum lama berdomisili di Temacak Kauh, warga diganggu lagi oleh Semut Api yang sangat meresahkan warga dan wargapun tidak bisa bertahan lama disana, ahirnya pindah lagi ke lokasi Desa Lemukih yang sekarang. Mengenai nama Desa Lemukih ada dua persi yaitu : Lemukih berasal dari dua suku kata yakni LEMBU AKEH yang diartikan Sapi Putih (sapi yang warna bulunya agak putih tidak merah mencolok, mungkin karena sapi dipelihara di dataran tinggi pegunungan.

 

Desa Lemukih menyediakan wisata budaya dan kesenian. Suasana pedesaan, hingga persawahan yang masih luas dan hijau, akan memanjakan mata dan membuat fikiran menjadi segar kembali.

Banyak sekali kegiatan yang dapat kamu lakukan di Lemukih, seperti berkunjung ke Fiji Waterfall, bermin ayunan yang berada tepat di atas Fiji Waterfall, bersantai  di warung-warung yang berada di sepanjang jalan menuju air terjun dan menikmati indahnya bentangan sawah yang membuat otak dan fikiran fresh kembali.

 

Tradisi Ngaben di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng

 

Filosofis ngaben secara umum yaitu Panca Sradha, dimana lima kerangka dasar agama Hindu yaitu Brahman, Atman, Karmaphala, Samshara, dan Moksa. Sedangkan secara khusus ngaben juga dilaksanakan karena wujud cinta kepada para leluhur dan rasa Bhakti dari anak kepada orang tuanya.

Setiap daerah tentunya memiliki mitos atau kepercayaan masing-masing. Dimana hal ini sudah berkembang diasyarakat yang diwariskan secara turun-temurun dan memiliki sebuah kepercayaan yang ditampilkan sebagai suatu yang sangat dekat bagi kehidupan manusia yang bersifat patut dipercaya dan dijadikan suatu pedoman bagi hidup. Seperti yang diyakini oleh masyarakat di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Desa Lemukih merupakan salah satu desa tertua yang ada di Kabupaten Buleleng.

Masyarakat di desa Lemukih memiliki kepercayaan yaitu dilarang membakar mayat saat ngaben atau sering dikatakan bilatanem atau mratiwi. Mitos ini berupa larangan yang sampai saat ini masih ditaati masyarakat Lemukih. Larangan ini dimana masyarakat Lemukih tidak diperbolehkan membakar mayat pada saat upacaya ngaben dilaksanakan. Selain itu Lemukih juga memiliki keuikannya sendiri dibandingkan dengan desa lain, dimana masyarakat di desa ini masih menggunakan bahasa Bali Aga.

 

POTENSI LOKAL DESA LEMUKIH

                  1.SEKTOR PERTANIAN

PADI

peluang usaha pertanian padi sangat menguntungkan dan menjanjikan. Harga beras memang sangat stabil dan selalu laris di pasaran. Sehingga jika Anda memiliki sawah tidak ada salahnya untuk menanaminya dengan tanaman padi. Dimana tanaman ini sangat cocok dengan iklim dan konsumsi yang ada di Indonesia. Jika kita lihat di daerah pedesaan memang telah banyak masyarakat yang menanam tanaman padi ini. Ini karena keunatungan yang didapatkan dari hasil panen padi memang bisa dibilang sangat mengutungkan.

 

 

2. SEKTOR PERKEBUNAN

                          CENGKEH

Cengkeh merupakan salah satu komoditi pertanian yang memiliki peranan penting dalam perdagangan. Hal ini membuat banyak petani yang membudidayakan tanaman cengkeh ini. Di Indonesia memang tanaman rempah memiliki nilai jual yang tinggi. Tak heran jika peluang usaha budidaya cengkeh terbilang sangat mengutungkan.

Di pasaran cengkeh memiliki peminat yang sangat besar. Permintaan cengkeh dari waktu ke waktu memang terus meningkat baik di pasar lokal hingga luar negeri. Prospek bisnis budidaya cengkeh memang sangat menguntungkan dan menjanjikan. Cengkeh sendiri banyak dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk baik rokok, kosmetik, obat dan juga penyedap masakan.


 3.   sektor peternakan                       

SAPI                      

Kebutuhan daging sapi di pasaran sangatlah tinggi, namun peternak lokal belum bisa memenuhinya secara maksimal. Hal ini membuat harga daging sapi menjadi mahal, yaitu mencapai Rp 120.000 per kilogram, terlebih di hari-hari besar saat permintaannya meningkat, misal Idul Fitri. Kondisi tersebut membuat ternak sapi potong menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Ternak sapi ini tergolong usaha yang membutuhkan modal besar, serta proses yang lama dan rumit. Namun semua itu terbayar dengan keuntungan yang besar..

 

Salah satu produk UMKM unggulan yang ada di lemukih adalan Kopi Lemukih. Dibuat dari kopi pilihan, diolah secara tradisional untuk mempertahankan cita rasa khas kopi bali.Kopi robusta