DESA LEMUKIH
Sejarah
Desa
Desa
Lemukih tergolong Desa Tua, namun Tahun berdirinya
secara pasti sampai saat ini belum ada yang mengetahuinya ; Menurut penuturan
dari orang tua yang disampaikan turun temurun dari mulut kemulut adalah sebagai
berikut Lokasi Desa Lemukih yang pertama beridiri di “TEMACAK KANGIN”
(diwilayah Banjar Dinas Nangka, Desa Lemukih sekarang), disana sempat membangun
Pura Desa, konon karena ternak warga diganggu oleh binatang aneh semacam
binatang ampibi yang diberi nama Bejulit/Bejagul menyerang ternak babi,
ayam dimalam hari, maka warga mencoba memasang sekam sehingga binatang tersebut
dapat ditangkap. Daging binatang dimaksud dibagi-bagi oleh warga untuk
dijadikan lauk ; setiap warga yang memakan daging binatang itu satu demi satu
meninggal dunia dalam waktu tidak begitu lama. Hal itu menyebabkan warga segera
pindah tempat ke “TEMACAK KAUH” (diwilayah Banjar Dinas Buah Banjah, Desa
Lemukih sekarang); Belum lama berdomisili di Temacak Kauh, warga diganggu lagi
oleh Semut Api yang sangat meresahkan warga dan wargapun tidak bisa bertahan
lama disana, ahirnya pindah lagi ke lokasi Desa Lemukih yang sekarang. Mengenai
nama Desa Lemukih ada dua persi yaitu : Lemukih berasal dari dua suku kata
yakni LEMBU AKEH yang diartikan Sapi Putih (sapi yang warna bulunya agak putih
tidak merah mencolok, mungkin karena sapi dipelihara di dataran tinggi
pegunungan.
Desa Lemukih menyediakan wisata budaya dan
kesenian. Suasana pedesaan, hingga persawahan yang masih luas dan hijau, akan
memanjakan mata dan membuat fikiran menjadi segar kembali.
Banyak sekali kegiatan yang dapat kamu
lakukan di Lemukih, seperti berkunjung ke Fiji Waterfall, bermin ayunan yang
berada tepat di atas Fiji Waterfall, bersantai di warung-warung yang
berada di sepanjang jalan menuju air terjun dan menikmati indahnya bentangan
sawah yang membuat otak dan fikiran fresh kembali.
Tradisi
Ngaben di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng
Filosofis ngaben secara umum
yaitu Panca Sradha, dimana lima kerangka dasar agama Hindu yaitu Brahman,
Atman, Karmaphala, Samshara, dan Moksa. Sedangkan secara khusus ngaben juga
dilaksanakan karena wujud cinta kepada para leluhur dan rasa Bhakti dari anak
kepada orang tuanya.
Setiap daerah tentunya memiliki
mitos atau kepercayaan masing-masing. Dimana hal ini sudah berkembang diasyarakat
yang diwariskan secara turun-temurun dan memiliki sebuah kepercayaan yang
ditampilkan sebagai suatu yang sangat dekat bagi kehidupan manusia yang
bersifat patut dipercaya dan dijadikan suatu pedoman bagi hidup. Seperti yang
diyakini oleh masyarakat di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Desa Lemukih merupakan salah satu desa tertua yang ada di Kabupaten Buleleng.
Masyarakat di desa Lemukih
memiliki kepercayaan yaitu dilarang membakar mayat saat ngaben atau sering
dikatakan bilatanem atau mratiwi. Mitos ini berupa larangan yang sampai saat
ini masih ditaati masyarakat Lemukih. Larangan ini dimana masyarakat Lemukih
tidak diperbolehkan membakar mayat pada saat upacaya ngaben dilaksanakan.
Selain itu Lemukih juga memiliki keuikannya sendiri dibandingkan dengan desa
lain, dimana masyarakat di desa ini masih menggunakan bahasa Bali Aga.
POTENSI
LOKAL DESA LEMUKIH
1.SEKTOR
PERTANIAN
PADI
peluang usaha
pertanian padi sangat
menguntungkan dan menjanjikan. Harga beras memang sangat stabil dan selalu
laris di pasaran. Sehingga jika Anda memiliki sawah tidak ada salahnya untuk
menanaminya dengan tanaman padi. Dimana tanaman ini sangat cocok dengan iklim
dan konsumsi yang ada di Indonesia. Jika kita lihat di daerah pedesaan memang
telah banyak masyarakat yang menanam tanaman padi ini. Ini karena keunatungan
yang didapatkan dari hasil panen padi memang bisa dibilang sangat mengutungkan.
2. SEKTOR PERKEBUNAN
CENGKEH
Cengkeh merupakan salah
satu komoditi pertanian yang memiliki peranan penting dalam perdagangan. Hal
ini membuat banyak petani yang membudidayakan tanaman cengkeh ini. Di Indonesia
memang tanaman rempah memiliki nilai jual yang tinggi. Tak heran jika peluang usaha budidaya cengkeh terbilang
sangat mengutungkan.
Di pasaran cengkeh
memiliki peminat yang sangat besar. Permintaan cengkeh dari waktu ke waktu
memang terus meningkat baik di pasar lokal hingga luar negeri. Prospek bisnis
budidaya cengkeh memang sangat menguntungkan dan menjanjikan. Cengkeh sendiri
banyak dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk baik rokok, kosmetik, obat
dan juga penyedap masakan.
3. sektor peternakan
SAPI
Kebutuhan daging sapi di
pasaran sangatlah tinggi, namun peternak lokal belum bisa memenuhinya secara
maksimal. Hal ini membuat harga daging sapi menjadi mahal, yaitu mencapai Rp
120.000 per kilogram, terlebih di hari-hari besar saat permintaannya meningkat,
misal Idul Fitri. Kondisi tersebut membuat ternak sapi potong menjadi peluang
usaha yang menjanjikan. Ternak sapi ini tergolong usaha yang membutuhkan modal
besar, serta proses yang lama dan rumit. Namun semua itu terbayar dengan
keuntungan yang besar..
Salah satu produk UMKM unggulan yang ada di
lemukih adalan Kopi Lemukih. Dibuat
dari kopi pilihan, diolah secara tradisional untuk mempertahankan cita rasa
khas kopi bali.Kopi robusta