SEJARAH DESA SUWUG
TRADISI
MAYAH PENEMPUH DI DESA PAKRAMAN SUWUG KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG
(Perspektif Pendidikan Agama Hindu)
Abstract
Keunikan Tradisi Mayah Penempuh ini adalah bagi
perempuan yang menikah keluar desa Suwug setelah melakukan upacara perkawinan,
sudah mampu baik secara mental dan material serta merupakan hasil jerih payah
purusa dan predana melakukan tradisi mayah penempuh. Tradisi mayah penempuh ini
dianggap membayar hutang kepada leluhur dan merupakan wujud rasa syukur atas
karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sehingga pada kesempatan ini peneliti
melaksanakan penelitian dengan judul “Tradisi Mayah Penempuh Di Desa Pakraman
Suwug Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng”(Perspektif Pendidikan Agama
Hindu).Adapun masalah yang akan dibahas antara lain (1) Bagaimanakah prosesi
pelaksanaan tradisi Mayah Penempuh di Desa Pakraman Suwug Kecamatan Sawan
Kabupaten Buleleng? (2) Apakah fungsi tradisi Mayah Penempuh di Desa Pakraman
Suwug Kecamatan S
awan Kabupaten Buleleng? (3) Nilai Pendidikan Agama
Hindu apakah yang ada pada Tradisi Mayah Penempuh di Desa Pakraman
Suwug Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng? Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) Prosesi Tradisi Mayah Penempuh, (2) Fungsi Tradisi Mayah
Penempuh, (3) Nilai pendidikan agama Hindu pada Tradisi Mayah PenempuhTeori
yang digunakan untuk menganalisis masalah adalah teori religi dan teori nilai.
Subjek penelitian ini adalah jero mangku, penyarikan, kelian desa adat, bendesa
adat dan sarati banten. Metode pengupulan data adalah observasi, wawancara,
pencatatan dokumen dan kepustakaan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan
metode analasis deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah reduksi,penyajian
data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan tradisi mayah
penempuh diawali dari sang mayah penempuh melapor, mempersiapkan berbagai
sarana yang diperlukan, matur piuning,mulai mengikuti berkeliling dijabaan dan
jeroan pura Desa pakraman Suwug, mengikuti upacara ngewayon sampai mengikuti
upacara metate linggih. Fungsi yang ada dalam tradisi mayah penempuh
diantaranya: fungsi religi, fungsi sosial dan fungsi pelestarian. Nilai
pendidikan agama hindu yang ada dalam tradisi mayah penempuh, diantaranya:
nilai susila(etika), nilai upacara atau ritual, nilai pendidikan ketuhanan,
nilai pendidikan kebersamaan, nilai pendidikan kasih sayang.